KEDIRI - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kediri mencatat 48.749 siswa SMP negeri dan swasta yang divaksin bulan lalu. Mereka yang sudah vaksin di 52 SMP negeri dan 58 SMP swasta yang berada di wilayah Kabupaten Kediri.
Hal ini yang menjadi salah satu dasar Disdik Kabupaten Kediri berani membuka Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) untuk siswa SMP. Selain itu berdasar monitoring dan evaluasi untuk PTMT selama tiga minggu ini, dipastikan tidak ada kluster sekolah karena selama PTMT lembaga sekolah tetap menerapkan prokes dengan ketat.
Dr Nur Miftahul Fuad selaku Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdik Kabupaten Kediri mengatakan, tercapainya target vaksinasi siswa karena serbuan vaksinasi diikuti siswa di sekolah maupun puskesmas.
“Mereka juga ikuti vaksinasi di stadion canda bhirawa Pare dan instansi Pemerintah Kabupaten Kediri, ” katanya kepada media ini, Senen (11/10/2021)
Ditambahkan Fuad, vaksinasi terhadap siswa SMP ini dimaksudkan agar siswa tidak terpapar Covid - 19 di lingkungan sekolah. Vaksinnya jenis sinovac, cocok digunakan untuk siswa umur 12 hingga 18 tahun dan tidak ditemukan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
“Sejauh ini tidak ada keluhan siswa pasca vaksinasi dan kegiatan PTMT, ” tambahnya.
Fuad berharap PTMT bisa berkelanjutan sesuai prosedur pembelajaran selama pandemi Covid - 19 dan PPKM Level III. Fuad bersyukur selama PTMT berlangsung hampir satu bulan kondisi siswa dan guru tetap aman. Pihaknya juga menyarankan jika siswa sakit hendaknya tidak masuk sekolah.
“Ini demi kebaikan dan kesehatan yang bersangkutan. Termasuk teman, keluarga, guru dan lingkungan sekolah. Kami dengan Dinas Kesehatan, BPBD dan Satgas Penanganan Covid - 19 Kabupaten Kediri memaksimalkan vaksinasi dan tetap memantau PTMT berkelanjutan, ” imbuhnya.
Baca juga:
Menikmati Kesegaran Sungai Gintung
|
Sementara , Andriyani Wakil Kepala SMPN I Ngasem bidang kurikulum menyampaikan, dalam pelaksanaan PTMT, untuk shift pertama lima kelas dan shift kedua lima sampai enam kelas dalam sehari.
“Di SMPN I Ngasem ada 32 kelas, untuk kelas VII ada 10 kelas, kelas VIII ada 11 kelas dan kelas IX ada 11 kelas. Per hari per kelas mendapatkan jatah dua mata pelajaran, ” jelasnya.
Dijelaskan Andriyani, dalam seminggu siswa masuk sekolah seminggu dua kali. Untuk kelas VII jadwalnya Senin-Kamis, Kelas VIII Selasa-Jum’at dan Kelas IX hari Rabu dan Sabtu.
Satu anak selesai 12 mapel selama tiga minggu. Pengaturan shift pertama mulai pukul 07.30 hingga 09.30 dan yang kedua pukul 10.00 hingga pukul 12.00 dan langsung pulang. Waktu mengajar guru harus mengenakan masker dan face shield.
Sementara itu, Elisha siswa kelas VII F SMPN 1 Ngasem mengaku senang dengan kegiatan KBM meskipun terbatas. “Kami senang dengan KBM PTM karena bisa secara langsung bertemu teman dan guru, ” katanya.(pri)